Semangat Stefania Fernande

Oleh Dwi As Setianingsih

Miss Universe 2009 Stefanie FernandezSeorang juri sebuah kontes kecantikan yang diikuti Stefania Fernandez Krupij pada tingkat regional di Venezuela terang-terangan meremehkannya. Kata sang juri, gadis seperti Fernandez tidak akan pernah memiliki masa depan di ajang kontes kecantikan mana pun yang diikutinya.

Meski usianya masih belia—Fernandez lahir 4 September 1990—dia menunjukkan bahwa dirinya berjiwa besar. Kata-kata yang meremehkan kemampuannya itu justru kemudian melecut semangat Fernandez untuk berusaha keras membuktikan diri.

”Saat aku berhadapan dengan kata-kata negatif dan diejek bahwa aku tak akan pernah memenangi kontes kecantikan mana pun, jiwa ’petarung sejati’ yang ada di dalam diriku justru menguat,” ceritanya.

Fernandez justru bersyukur, dalam usianya yang masih muda, dia berjumpa dengan banyak orang yang ”menempanya” untuk mencapai cita-citanya.

”Semua kata-kata negatif itu justru memberiku alasan untuk tak pernah menyerah. Aku jadi semakin menguatkan diri untuk tak boleh berhenti maju menjemput impianku,” kata gadis kelahiran Merida, Venezuela, ini bernada optimis.

Fernandez memang masih belia. Saat dinobatkan sebagai Miss Universe 2009 pada 23 Agustus lalu di Atlantis, Paradise Island, Bahama, dia baru berusia 18 tahun. Rekan senegaranya yang lebih dulu memenangi gelar Miss Universe, Dayana Mendoza, pada tahun 2008, saat meraih gelar itu berusia 23 tahun. Miss Universe 2007 Riyo Mori ketika menang berusia 20 tahun.

Saat ditemui Kamis (8/10) malam di hotel tempatnya menginap selama berada di Jakarta, kesan perempuan berusia muda itu terekam jelas pada sosok Fernandez. Suara tawanya lepas, terdengar tanpa beban. Dia juga tampil santai, dan tidak ragu-ragu menyampaikan pendapatnya tentang suatu hal, dan dalam menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya.

Saat diambil gambarnya pun Fernandez dengan gaya perempuan muda yang gemar dipotret, langsung berpose dengan gaya santai saja. Dia mengacungkan dua jempol tangannya di depan dada dengan ekspresi wajah ”melucu”. Meskipun di balik sikap santai dan rasa percaya dirinya itu, aura anggun dan kecantikan badaniahnya tak terbantahkan.

Fernandez yang maju ke ajang Miss Universe setelah meraih gelar Miss Venezuela itu memang amat senang, sekaligus bangga dengan kemenangannya sebagai Miss Universe 2009. Dalam situs missuniverse.com, dia menulis, kemenangan sebagai Miss Universe adalah saat paling menyenangkan dalam hidupnya.

Dia merasa berhasil mencapai impiannya. Segala daya upaya, kerja keras, dan pengorbanan yang telah ia lakukan seakan terbayar lunas dengan kemenangannya itu.

”Tahun ini adalah saat yang berat untukku sejak aku memenangi gelar Miss Venezuela setahun lalu. Tahun ini kulewati dengan kerja keras untuk mempersiapkan diri mengikuti Miss Universe. Namun, sekarang semuanya sudah terbayar lunas,” tulis Fernandez.

Memenangi kontes kecantikan sejagat itu memang impian Fernandez sejak kecil. Dorongan dari ibunya, Nadia Krupij Holojud, makin menguatkan impian tersebut. Fernandez kemudian diikutsertakan dalam berbagai kontes kecantikan di berbagai tempat di negerinya.

”Di Venezuela kontes kecantikan sangat penting. Selain itu, aku memang memendam impian menjadi model yang bisa keliling dunia,” ujar Fernandez. Impiannya berkeliling dunia diilhami dari cerita neneknya.

Keberhasilannya menjadi Miss Universe 2009 membuat Venezuela menjadi juara kontes kecantikan ini untuk keenam kalinya.

Setelah memenangi Miss Venezuela impian dia tinggal setapak lagi. Ia mengikuti berbagai pelatihan dan kursus demi menjadi yang terbaik di ajang itu sekaligus membuktikan bahwa dirinya tak layak diremehkan, seperti pengalaman terdahulunya. Tak hanya memoles raga, ia juga mengisi otaknya dengan pengetahuan dan wawasan baru.

Baginya, menjadi cantik tak hanya secara fisik. ”Cantik juga berarti berpendidikan tinggi dan berwawasan luas. Ehm, sudah pasti aku cantik,” katanya.

Kecantikan, bagi Fernandez, adalah sesuatu yang ”alami”. Meski Venezuela menjadi salah satu negara dengan angka bedah kosmetik tertinggi di dunia, ia tak tertarik mengubah apa yang dimilikinya secara fisik.

”Aku yakin cantik,” tegas Fernandez yang menolak bedah kosmetik, antara lain, karena takut berhadapan dengan pisau bedah. Dia pernah menjalani operasi usus buntu dan tak ingin berurusan dengan meja operasi.

Pengalaman pahit

Lahir dari pasangan Nadia Krupij Holojud dan Jose Luis Fernandez, Stefania tumbuh layaknya anak-anak lain di Merida. Dia menjalani masa kecilnya, bersekolah dan bergaul dengan banyak orang, serta sering berpindah ke kota lain.

Saat usianya menjelang 15 tahun ayahnya menjadi korban penculikan. ”Papa diculik selama lima hari. Dia disandera oleh penculik yang ternyata kenal dengan keluarga kami,” kenangnya.

Sang ayah dibebaskan bertepatan dengan ulang tahunnya ke-15. ”Sungguh, ini menjadi hadiah yang sangat indah bagiku,” ceritanya.

Pengalaman pahit itu membuat dia sadar, keluarga adalah segala-galanya. Dia merasa makin dewasa karena peristiwa itu.

Setelah menjadi Miss Universe sejumlah tugas pun menghadangnya. Satu tahun masa jabatannya akan dipenuhi berbagai acara keliling dunia dengan jadwal ketat.

”Tak ada beban, yang terlintas dalam pikiranku hanya banyak pekerjaan yang harus kuselesaikan. Aku harus bersemangat dan banyak tertawa menjalani semuanya,” kata Fernandez yang akan menitikberatkan tugasnya dalam isu kemanusiaan dan mendukung pendidikan tentang HIV/AIDS.

Masalah kemanusiaan yang ada di berbagai negara, menurut dia, harus dihadapi bersama oleh semua bangsa. ”Masalah yang dihadapi satu negara itu seharusnya menjadi masalah bersama semua bangsa di dunia,” katanya.

Tentang HIV/AIDS, salah satu yang penting adalah pendidikan tentang bagaimana HIV/AIDS ditularkan. ”Masih banyak orang yang tak tahu persis bagaimana penularan HIV/AIDS itu,” kata Fernandez.

Dalam menjalankan tugasnya, Fernandez akan bahu-membahu dengan sejumlah organisasi dunia, di antaranya Latino Commission on AIDS, God’s Love We Deliver, PSI/YouthAIDS and Gay Men’s Health Crisis.

Kelak, apabila semua tugas dan tanggung jawabnya sebagai Miss Universe telah selesai diemban, ia akan kembali pada kehidupan ”normalnya”. Selama ini, bila ada waktu luang, Fernandez menjadi relawan Piensa en Arte, yang bekerja membantu anak-anak untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif mereka melalui seni.

”Aku mau melanjutkan studi. Seperti orang lain, aku juga ingin punya keluarga suatu hari nanti,” kata Fernandez yang bercita-cita menjadi jurnalis.

KOMPAS, Sabtu, 10 Oktober 2009

 

BIODATA

•Nama: Stefania Fernandez Krupij •Lahir: Merida, Venezuela, 4 September 1990 •Prestasi: Miss Universe 2009 •Hobi: Berenang dan Tenis

Leave a comment